Kamis, 24 Februari 2011

Hama dan Penyakit Manggis

1. Pengorok Daun (Phyllocnistis citrella)
 Hama ini menyerang daun muda yang helaianya baru membuka, heleaian daun muda yang terserang terdapat     korokan kecil sebesar jarum dengan arah korokan berliku-liku.  Bekas korokan berwarna putih kekuningan.  Serangan berat menyebabkan daun-daun muda yang baru tidak berkembang sehingga tumbuhan tumbuh merana.

Pengendalian secara mekanis,  lakukan pemangkasan pada daun yang terserang, kemudian daun dikumpulkan untuk dimusnahkan.

Pengendalian secara kimia,  penyemprotan dengan insektisida dengan bahan aktif betasilfurin, imidakkloprid, diazinon, metidation, seperti curacron dengan konsentrasi 2 cc/liter dan volume semprot 7-10 liter per tanaman (disesuaikan dengan tajuk tanaman)

2. Pengisap Daun dan Buah Muda (Helopeltis antonii)
Hama ini mengisap cairan daun, tunas muda, bunga dan pentil buah dengan cara memasukan alat pengisap/stiletnya kedalam jaringan tanaman . Akibatnya pertumbuhan daun, tunas muda, bunga dan pentil buah terhambat, sehingga dapat menurunkan produksi buah. Pada bagian tanaman yang terserang tampak adanya bekas tusukan berupa noda kering berwarna coklat kemerahan hingga hitam dan bagian tersebut sangat rapuh. 

Pengendalian secara Mekanis
- lakukan pemangkasan pada daun dan tunas muda yang terserang, kemudian dikumpulkan untuk di musnahkan atau dibakar.
- mengurangi tanaman naungan atau tanaman lain yang digunakan sebagai naungan.
- lakukan pemangkasan agar lingkungan tajuk tidak terlalu rimbun.

Pengendalian Secara Biologi
- gunakan agen hayati Beauveria bassiana
- gunakan musuh alami seperti belalang sembah ( Mantis sp ) , laba-laba dan keprik dari famili Reduviidae
- gunakan semut hitam ( Dolicchoderus thoracius ). semut hitam aktif bergerak sehingga mengganggu proses peletakan telur oleh Helopeltis dan tidak sempat hinggap untuk menusuk buah manggis. 

Pengendalian Secara Kimiawi
aplikasi insektisida Fastac 15EC sebanyak 15gram/liter air.

3. Penyakit  busuk akar merah ( Ganoderma pseudoferreum ) dan akar coklat ( Fomes noxius )
Penyakit ini menyerang akar tanaman, bagian yang terserang berwarna coklat atau kemerah-merahan dan lambat laun akar membusuk. pada tingkat serangan berat dapat mengakibatkan kematian pada tanaman.

Pengendalian Secara Kultur Teknis
- mengurangi kelembabanmedia tanam dengan mengatur jarak tanam
- perbaikan drainase pada areal pertanaman 
- penggunaan mulsa untuk meningkatkan suhu tanah 

Pengendalian Secara Biologi 
Aplikasi agnes hayati Trichoderma spp.

Pengndalian Secara Kimiawi
Aplikasi Desinfektan  atau Cobox : AMSKBMI I1 Desinfektan ( misalnya Kaporit atau pemutih pakaian ), siram ke lubang tanaman yang sudah disediakan .

4. Kanker batang/ cabang ( Botryosphaeria ribis )
serangan penyakit ini dicirikan dengan terjadinya perubahan warna kulit batang atau cabang, kemudian cabang/batang mengeluarkan getah. Getah kemudian menggunpal dan mendominasi di bawah kulit batang, kulit batang menjadi kering hingga menjalar ke jaringan xilem dan daun menjadi pucat dan lemas. pada tingkat serangan berat dicirikan pangkal batang mengelang, pucuk tanaman mengering, dan gugur dan bahkan mengakibatkan kematian pada tanaman .

Pengendalian Secara Mekanis 
- memotong bagian tanaman yang terserang berat.
- menghindari luka mekanis pada bagian akar dan pangkal batang sewaktu pemeliharaan tanaman 
- Eradikasi tanaman yang terserang

Pengendalian Secara Kimiawi
Mengupas bagian yang terserang, kemudian bekas luka diolesi dengan fungsida.

5. Getah Kuning ( Fisiologis dan Fusarium sp )
penyakit ini lebih dominan disebabkan oleh terjadinya perubahan cuaca ( fisiologi ) dan sebagian lagi disebabkan oleh terjadinya perubahan cuaca (fisiologi) dan sebagian lagi disebabkan serangga yang membawa patogen getah kuning , ciri-ciri dari serangan penyakit ini adalah daging buah berwarna bening ( transparan ), lekat ke kulit dan rasanya pahit. penyakit getah kuning dapat terjadi pada buah muda maupun yang sudah masak, dan hanya dapat diketahui jika buah dibuka

Pengendalian Secara Mekanis
Lakukan pemangkasan cabang dan ranting yang mati/kering, pengaturan pengairan dan perbaikan drainase kebun